PRAKTIKUM 4
RANGKAIAN ENCODER
I.
TUJUAN
1. Memahami prinsip kerja dari rangkaian
encoder
2. Membuat rangkaian encoder menggunakan
gerbang logika
II. DASAR TEORI
Encoder adalah rangkaian logika kombinasional yang
berfungsi untuk mengubah atau mengkodekan suatu sinyal masukan diskrit menjadi
keluaran kode biner. Encoder disusun dari gerbang-gerbang logika yang
menghasilkan keluaran biner sebagai hasil tanggapan adanya dua atau lebih
variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan dengan aljabar boole, tergantung
dari kombinasikombinasi gerbang yang digunakan.
Sebuah Enkoder harus memenuhi syarat perancangan m
< 2 n. Variabel m adalah kombinasi masukan dan n adalah jumlah bit keluaran
sebuah enkoder. Satu kombinasi
masukan hanya dapat mewakili satu kombinasi keluaran. Encoder merupakan
kebalikan dari decoder. Encoder merupakan rangkaian kombinasional yang
berfungsi mengubah data yang ada pada inputnya menjadi kode-kode biner pada
outputnya. Contoh encoder oktal ke biner atau disebut juga encoder 8 ke 3,
berfungsi mengubah data bilangan oktal pada inputnya menjadi kode biner 3-bit
pada outputnya.Pada umumnya encoder menghasilkan kode 2-bit, 3-bit atau 4-bit.
Encoder n bit memiliki 2n saluran input.
III. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Protoboard
2. IC7432
3. Kabel Penghubung
4. Multimeter
5. Resistor 100Ω
6. LED
7. PowerSupply
IV. LANGKAH
KERJA
1.
Lihat data sheet untuk masing-masing IC yang dipergunakan, kemudian catat
kaki-kaki input, output serta pin Vcc dan Ground.
2.
Atur tegangan power supply sebesar 5 volt.
3. Buat rangkaian demultiplexer seperti gambar
dibawah ini.
4.
Berikan logik 0 dan/atau logik 1 pada setiap inputan
dan amati led yang ada pada keluaran gerbang. Buktikan pada table kebenaran
V. HASIL DAN
PEMBAHASAN
1.
Tabel
Kebenaran
2. .
Pembahasan
Encoder merupakan rangkaian digital yang dapat
mengubah bilangan decimal menjadi biner. Encoder melakukan operasi kebalikan
dari decoder. Encoder menghasilkan output dalam bentuk bit. Syarat yang harus
dipenuhi adalah bahwa input harus berupa word biner yang ekivalen dengan
bilangan decimal 2 (1,2,4,6,16,..) sehingga Encoder hanya berguna dalam bentuk
priority encoder yang hanya memperoleh prioritas data tertinggi untuk di
kodekan.
Rangkaian diatas dapat dianalisis dengan melihat tabel
kebenaran, sehingga didapatkan hasil data yaitu ketika inputan I1 diberikan
logika 1 dan I2,I3,I4,I5,I6,dan I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan
keluaran Y1 = 0, Y2 =0, dan Y3 = 0. Ketika inputan I2 diberikan logika 1 dan I1,I3,I4,I5,I6,dan
I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 0, Y2 =0, dan Y3 = 1.
Ketika inputan I3 diberikan logika 1 dan I2,I1,I4,I5,I6,dan I7 diberikan logika
0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 0, Y2 =1, dan Y3 = 0. Ketika inputan I4 diberikan
logika 1 dan I2,I3,I1,I5,I6,dan I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan
keluaran Y1 = 1, Y2 =0, dan Y3 = 0. Ketika inputan I5 diberikan logika 1 dan
I2,I3,I4,I1,I6,dan I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 =
1, Y2 =0, dan Y3 = 1. Ketika inputan I6 diberikan logika 1 dan I2,I3,I4,I5,I1,dan
I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 1, Y2 =1, dan Y3 = 0.
Ketika inputan I7 diberikan logika 1 dan I2,I3,I4,I5,I6,dan 1 diberikan logika
0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 1, Y2 =1, dan Y3 = 1.
VI.
KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat disimpulkan
bahwa :
1. Encoder merupakan rangkaian digital yang dapat
mengubah bilangan decimal menjadi biner.
2. Ketika inputan I1 diberikan logika 1 dan
I2,I3,I4,I5,I6,dan I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 =
0, Y2 =0, dan Y3 = 0.
3.
Ketika inputan I2 diberikan logika 1 dan I1,I3,I4,I5,I6,dan
I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 0, Y2 =0, dan Y3 = 1.
4. Ketika inputan
I3 diberikan logika 1 dan I2,I1,I4,I5,I6,dan I7 diberikan logika 0 maka akan
menghasilkan keluaran Y1 = 0, Y2 =1, dan Y3 = 0.
5. Ketika inputan I4 diberikan logika 1 dan I2,I3,I1,I5,I6,dan
I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 1, Y2 =0, dan Y3 = 0.
6. Ketika inputan I5 diberikan logika 1 dan I2,I3,I4,I1,I6,dan
I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 1, Y2 =0, dan Y3 = 1.
7. Ketika inputan
I6 diberikan logika 1 dan I2,I3,I4,I5,I1,dan I7 diberikan logika 0 maka akan
menghasilkan keluaran Y1 = 1, Y2 =1, dan Y3 = 0.
8.
Ketika inputan I7 diberikan logika 1 dan
I2,I3,I4,I5,I6,dan 1 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 1,
Y2 =1, dan Y3 = 1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar