Rabu, 16 November 2016

LAPORAN 4 RANGKAIAN ENCODER



PRAKTIKUM 4
RANGKAIAN ENCODER


I.      TUJUAN
1.    Memahami prinsip kerja dari rangkaian encoder
2.    Membuat rangkaian encoder menggunakan gerbang logika

II.    DASAR TEORI
Encoder adalah rangkaian logika kombinasional yang berfungsi untuk mengubah atau mengkodekan suatu sinyal masukan diskrit menjadi keluaran kode biner. Encoder disusun dari gerbang-gerbang logika yang menghasilkan keluaran biner sebagai hasil tanggapan adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan dengan aljabar boole, tergantung dari kombinasikombinasi gerbang yang digunakan.

Sebuah Enkoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n. Variabel m adalah kombinasi masukan dan n adalah jumlah bit keluaran sebuah enkoder. Satu kombinasi masukan hanya dapat mewakili satu kombinasi keluaran. Encoder merupakan kebalikan  dari decoder. Encoder merupakan rangkaian kombinasional yang berfungsi mengubah data yang ada pada inputnya menjadi kode-kode biner pada outputnya. Contoh encoder oktal ke biner atau disebut juga encoder 8 ke 3, berfungsi mengubah data bilangan oktal pada inputnya menjadi kode biner 3-bit pada outputnya.Pada umumnya encoder menghasilkan kode 2-bit, 3-bit atau 4-bit. Encoder n bit memiliki 2n saluran input.

 

III. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
      1. Protoboard
      2. IC7432
      3. Kabel Penghubung
      4. Multimeter
      5. Resistor 100Ω
      6. LED
      7. PowerSupply

IV. LANGKAH KERJA 
    1. Lihat data sheet untuk masing-masing IC yang dipergunakan, kemudian catat kaki-kaki input, output serta pin Vcc dan Ground.
     2. Atur tegangan power supply sebesar 5 volt.          
3.  Buat rangkaian demultiplexer seperti gambar dibawah ini.
 

 

4.      Berikan logik 0 dan/atau logik 1 pada setiap inputan dan amati led yang ada pada keluaran gerbang. Buktikan pada table kebenaran


V. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      Tabel Kebenaran
 


           2. .       Pembahasan

Encoder merupakan rangkaian digital yang dapat mengubah bilangan decimal menjadi biner. Encoder melakukan operasi kebalikan dari decoder. Encoder menghasilkan output dalam bentuk bit. Syarat yang harus dipenuhi adalah bahwa input harus berupa word biner yang ekivalen dengan bilangan decimal 2 (1,2,4,6,16,..) sehingga Encoder hanya berguna dalam bentuk priority encoder yang hanya memperoleh prioritas data tertinggi untuk di kodekan.
Rangkaian diatas dapat dianalisis dengan melihat tabel kebenaran, sehingga didapatkan hasil data yaitu ketika inputan I1 diberikan logika 1 dan I2,I3,I4,I5,I6,dan I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 0, Y2 =0, dan Y3 = 0. Ketika inputan I2 diberikan logika 1 dan I1,I3,I4,I5,I6,dan I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 0, Y2 =0, dan Y3 = 1. Ketika inputan I3 diberikan logika 1 dan I2,I1,I4,I5,I6,dan I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 0, Y2 =1, dan Y3 = 0. Ketika inputan I4 diberikan logika 1 dan I2,I3,I1,I5,I6,dan I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 1, Y2 =0, dan Y3 = 0. Ketika inputan I5 diberikan logika 1 dan I2,I3,I4,I1,I6,dan I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 1, Y2 =0, dan Y3 = 1. Ketika inputan I6 diberikan logika 1 dan I2,I3,I4,I5,I1,dan I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 1, Y2 =1, dan Y3 = 0. Ketika inputan I7 diberikan logika 1 dan I2,I3,I4,I5,I6,dan 1 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 1, Y2 =1, dan Y3 = 1.

VI. KESIMPULAN
      Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :
1.    Encoder merupakan rangkaian digital yang dapat mengubah bilangan decimal menjadi biner.
2.    Ketika inputan I1 diberikan logika 1 dan I2,I3,I4,I5,I6,dan I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 0, Y2 =0, dan Y3 = 0.
3.    Ketika inputan I2 diberikan logika 1 dan I1,I3,I4,I5,I6,dan I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 0, Y2 =0, dan Y3 = 1.
4.    Ketika inputan I3 diberikan logika 1 dan I2,I1,I4,I5,I6,dan I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 0, Y2 =1, dan Y3 = 0.
5.    Ketika inputan I4 diberikan logika 1 dan I2,I3,I1,I5,I6,dan I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 1, Y2 =0, dan Y3 = 0.
6.    Ketika inputan I5 diberikan logika 1 dan I2,I3,I4,I1,I6,dan I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 1, Y2 =0, dan Y3 = 1.
7.    Ketika inputan I6 diberikan logika 1 dan I2,I3,I4,I5,I1,dan I7 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 1, Y2 =1, dan Y3 = 0.
8.      Ketika inputan I7 diberikan logika 1 dan I2,I3,I4,I5,I6,dan 1 diberikan logika 0 maka akan menghasilkan keluaran Y1 = 1, Y2 =1, dan Y3 = 1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar